Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2009

Dunia Semakin Panas (bagian 1)

Panas adalah salah satu bentuk energi yang berhubungan dengan gerak partikel dalam suatu zat. Di samping dalam bentuk panas energi juga bisa berbentuk antara lain : Energi kinetik yaitu energi yang berhubungan dengan gerak benda Energi potensial yaitu energi yang berhubungan dengan ketinggian benda dari permukaan tanah Energi kimia yaitu energi yang berhubungan dengan sifat kimiawi suatu zat Energi listrik yaitu energi yang berhubungan dengan gerak muatan listrik (elektron, proton, ion) Energi gelombang yaitu energi yang sedang merambat Energi nuklir/inti yaitu energi yang terkandung dalam inti atom Energi bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik berlangsung secara tidak sengaja maupun dirakayasa untuk suatu kebutuhan. Dalam hal pengubahan bentuk energi secara rekayasa kita mengenal istilah konversi energi. Selain hal yang berhubungan dengan energi nuklir, setiap perubahan bentuk energi berlaku hukum kekekalan energi. Artinya jumlah netto energi sebelum dan sesudah mengal

PENGUAPAN MENURUNKAN SUHU

Saat kedinginan tubuh kita akan menggigil untuk membakar lemak agar menjadi panas sehingga rasa dingin berkurang. Saat kegerahan tubuh mengeluarkan keringat agar menjadi segar. Itulah mekanisme tubuh kita untuk menjaga dan mempertahankan suhu sekitar 37 derajat celcius. Ketika tubuh kita berkeringat, kapan kita mulai merasakan sejuk? Apakah sesaat setelah kelenjar keringat mulai bekerja dengan mengeluarkan keringat? Atau saat tubuh sedang basah kuyup oleh keringat? Yang pasti jawabannya adalah kita akan mulai merasakan sejuk saat keringat di tubuh kita mulai menguap. Memang benar penguapan akan menyebabkan zat/sistem akan mengalami penurunan suhu. Mekanisme ini diterapkan pada berbagai mesin pendingin seperti AC dan lemari es. Pada mesin pendingin, karena perubahan tekanan, freon cair (atau zat yang sama fungsinya) menguap secara besar-besaran di ruang evaporator, inilah yang menyebabkan "dingin". Agar lebih jelas saya ambil beberapa contoh lagi.Apa yang kita rasakan saat k

Melindungi Panas

Panas lawannya dingin. Itu kata guru bahasa Indonesia. Keduanya adalah kata keadaan yang biasanya digunakan untuk menerangkan keadaan suatu benda. Misalnya ungkapan "kopi di meja masih panas", "Di puncak hawanya dingin", "hatinya sedingin salju" dan sebagainya. Ukuran apa yang dijadikan sebagai standar dalam kita menetapkan sesuatu itu adalah panas atau dingin? Panas-dingin agak berbeda kasusnya dengan jauh-dekat. Dalam hal jauh-dekat kadang kita mengatakan suatu jarak dari A ke B itu jauh namun pada kondisi lain kita mengatakan jarak dari A ke B itu dekat, bergantung pada konteksnya. Dalam hal panas-dingin kita tidak pernah mengatakan air yang mendidih itu dingin, atau sebongkah batu es itu panas. Ukuran yang dijadikan standar dalam menentukan panas atau dingin barangkali adalah suhu tubuh kita sendiri. Telah kita ketahui bahwa manusia adalah berdarah panas, manusia selalu mempertahankan suhu tubuhnya pada kisaran 37 derajat Celcius. Kita selalu me

Lebih lanjut tentang api

Tentang bedanya bara dan api, sudah saya terangkan dari segi makroskopiknya saja. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa bara pada benda apapun yang terbakar bukanlah api itu sendiri. Namun ada satu hal yang belum saya jelaskan yaitu dalam tataran mikroskopik api yang terlihat oleh mata itu sebenarnya adalah gas bahan bakar semisal karbon yang membara sesaat sebelum bereaksi dengan gas oksigen. Cerita lengkapnya begini Zat cair dan zat padat apapun tidak akan bisa terbakar sebelum berubah menjadi uap atau gas. Elpiji di dapur itu sewaktu di dalam tabung wujudnya masih cair (wujud suatu zat dipengaruhi oleh tekanan dan temperaturnya), namun ketika keluar dari tabung berubah menjadi gas karena perbedaan tekanan. Gas dari elpiji inilah yang bereaksi dengan gas oksigen. Sepotong arang harus diuapkan dulu dengan cara dipanaskan agar gas karbonnya bisa bereaksi dengan gas oksigen. Karena pembakaran juga menghasilkan panas maka akan terjadi sebuah siklus yang membuat pembakaran tetap berlan

Bara dan Api

Bara api dalam senyummu Kuterbakar kemesrahanmu Itu adalah lirik lagu pop di tahun 80-an. Ada juga lirik lagu dangdut Mansur S. Panas bara api membakar kulitku Lebih panas lagi oh terbakar hati Satu lagi lirik lagu Andai dipisah api dan bara Tak akan goyah gelora cinta Jika kita resapi ketiga lagu itu kita mendapat kesan seolah-olah bara dan api adalah satu. Kalau ingat kata bara api, saya teringat ketika sedang bakar-bakar ikan dengan tetangga satu gang saat menunggu malam pergantian tahun. Memang saat ikan bawal segar terpanggang di atas api, kita melihat bahwa api dan bara itu adalah satu. Atau paling tidak keduanya berhubungan sangat erat, api berkobar di atas arang yang membara. Bahkan umumnya orang mengatakan ada bara ya ada api. Satu hal yang harus kita ketahui sekarang. Bara dan api adalah dua hal berbeda bahkan sungguh sangat berbeda, berbeda dalam banyak hal. Kebetulan saja saat bakar ikan itu bara dan api kelihatan menyatu. Yang perlu diperhatikan adalah bara tidak menimbulk

Perpindahan Panas

Kita tentu sudah tahu kalau panas bisa menghasilkan cahaya. Kalau belum percaya coba lihat panggangan roti di dapur yang membara atau kompor listrik yang sedang digunakan untuk memasak atau lihatlah si botak yang menggantung di langit-langit rumahsaat sedang menyala. Nah Percayakan sekarang. Namun ada satu hal yang inipun kita harus percaya bahwa benda apapun di alam ini memancarkan gelombang elektromagnetik termasuk tubuh kita. Apa sebab? Segala benda di alam ini pasti memiliki panas dan segala sesuatu yang memiliki panas akan selalu berusaha menurunkan tingkat panasnya sebisa mungkin (ingat proses spontan dan ingat juga panas adalah energi). Salah satu cara benda untuk menurunkan energi panas yang dimilikinya adalah dengan mengeluarkan radiasi gelombang elektromagnetik. Sifat gelombang elektromagnetik adalah tidak memerlukan media/ perantara untuk merambat, jadi proses lolosnya panas secara radiasi ini tidak memerlukan perantara, sama seperti cahaya matahari yang sampai di bumi setel